Jangan biarkan kesalahan merusak keselamatan berkendara
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang memiliki kesalahpahaman umum tentang penggunaan helm. Perilaku keliru ini dapat sangat mengurangi efek perlindungan helm, atau bahkan menghilangkannya sama sekali. Kita tidak boleh membiarkan kesalahan-kesalahan ini merusak keselamatan kita.
Mengenakan helm tanpa gesper adalah salah satu kesalahan paling umum. Beberapa teman merasa kesulitan memasang gesper, atau mereka berpikir tidak masalah jika tidak memasangnya, tetapi ide ini sangat berbahaya. Dalam sebuah kecelakaan lalu lintas di [kota tertentu], seorang pengendara yang mengenakan helm sedang mengemudi di jalan dan bertabrakan dengan sebuah mobil. Karena tidak mengenakan gesper, helmnya langsung terlepas saat terjadi tabrakan, dan kepalanya membentur tanah dengan keras, menyebabkan cedera kepala serius. Menurut statistik, dalam kecelakaan di mana helm dikenakan tetapi tidak diikat, kemungkinan helm terlepas saat tabrakan lebih dari 80%. Setelah helm terlepas, risiko cedera kepala akan meningkat secara signifikan.
Memiringkan helm ke depan atau ke belakang juga merupakan kesalahan umum yang dilakukan banyak orang. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, memiringkan helm ke depan tidak dapat melindungi dahi, dan memiringkannya ke belakang tidak dapat melindungi bagian belakang kepala, keduanya dapat menyebabkan kerusakan parah pada kepala jika terjadi kecelakaan. Seorang penggemar sepeda sengaja mengenakan helm dengan bagian belakang miring untuk mendapatkan tampilan yang disebut "modis" saat bersepeda jarak jauh. Akibatnya, ia terjatuh di tengah jalan, dan karena helm miring ke belakang, bagian belakang kepalanya langsung membentur tanah, menyebabkan cedera otak dan membuatnya cacat seumur hidup.
Bahasa Indonesia: Beberapa orang juga menggunakan helm non-standar, seperti menggunakan helm bukan helm. Helm keselamatan terutama dirancang untuk mencegah cedera kepala akibat benda jatuh dari tempat tinggi, dan desainnya sangat berbeda dari helm keselamatan. Helm keselamatan tidak hanya harus mampu meredam benturan langsung, tetapi juga menahan gesekan kecepatan tinggi dan pengujian lainnya. Helm lokasi konstruksi sering kali gagal melindungi bagian belakang kepala yang paling rentan, dan struktur serta materialnya tidak dapat memenuhi persyaratan keselamatan saat bersepeda. Dalam [kasus spesifik], seorang pekerja mengendarai sepeda listrik pulang kerja, mengenakan helm keselamatan dari lokasi konstruksi, percaya bahwa itu juga dapat memberikan perlindungan. Saat berbelok di persimpangan, ia bertabrakan dengan sepeda motor dan helm keselamatannya langsung hancur. Ia menderita cedera kepala parah dan sayangnya meninggal dunia.